Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik - Hallo sahabat APOTEK PLUS, Pada sharing artikel kesehatan kali ini yang berjudul Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik, saya telah menyediakan banyak artikel tentang kesehatan untuk anda. mudah-mudahan isi postingan dan tips kesehatan yang saya tulis ini dapat memberi manfaat untuk anda.
Artikel : Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik
Other : Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik
Artikel : Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik
Other : Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik
Mari Cegah Munculnya Resistensi Antibiotik
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Banyak infeksi bakteri yang pada masa lalu mematikan, bisa diatasi setelah penemuan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, bisa menimbulkan resistensi antibiotik atau kekebalan, yang membuat antibiotik menjadi tidak berguna.
Sekarang ini yang terjadi adalah kondisi yang dilematis. Pasien yang belum paham fungsi antibiotik, selalu minta diresepkan antibiotik. Padahal, antibiotik hanya bermanfaat untuk melawan infeksi bakteri, dan tidak akan berguna untuk infeksi yang disebabkan oleh virus.
Sementara dokter yang selalu mendapat tuntutan dari pasien yang ‘ingin cepat sembuh’, pun bisa goyah dengan memberikan antibiotik pada kondisi yang sebenarnya tidak perlu. Menjadi kebiasaan, hingga sebagian pasien yang sudah mulai sadar penggunaan obat antibiotik yang rasional pun akhirnya seperti kesulitan menemukan dokter yang memberikan antibiotik secara rasional. Kalau begini, jadi siapa yang awalnya memulai?
Ayo, mari kita cegah resistensi antibiotik. Selalu gunakan antibiotik hanya atas saran/resep dokter. Ketika diputuskan untuk diberikan, maka minumlah sesuai anjuran dokter. Membeli sendiri obat antibiotik di apotek bisa berpotensi membahayakan bagi tubuh. Jangan memberikan antibiotik sisa untuk orang lain. Mari ‘simpan’ antibiotik sebagai senjata untuk melawan kondisi infeksi bakteri ketika benar-benar dibutuhkan.
“Antibiotics save live, we have to save antibiotics.”
Sekarang ini yang terjadi adalah kondisi yang dilematis. Pasien yang belum paham fungsi antibiotik, selalu minta diresepkan antibiotik. Padahal, antibiotik hanya bermanfaat untuk melawan infeksi bakteri, dan tidak akan berguna untuk infeksi yang disebabkan oleh virus.
Sementara dokter yang selalu mendapat tuntutan dari pasien yang ‘ingin cepat sembuh’, pun bisa goyah dengan memberikan antibiotik pada kondisi yang sebenarnya tidak perlu. Menjadi kebiasaan, hingga sebagian pasien yang sudah mulai sadar penggunaan obat antibiotik yang rasional pun akhirnya seperti kesulitan menemukan dokter yang memberikan antibiotik secara rasional. Kalau begini, jadi siapa yang awalnya memulai?
Ayo, mari kita cegah resistensi antibiotik. Selalu gunakan antibiotik hanya atas saran/resep dokter. Ketika diputuskan untuk diberikan, maka minumlah sesuai anjuran dokter. Membeli sendiri obat antibiotik di apotek bisa berpotensi membahayakan bagi tubuh. Jangan memberikan antibiotik sisa untuk orang lain. Mari ‘simpan’ antibiotik sebagai senjata untuk melawan kondisi infeksi bakteri ketika benar-benar dibutuhkan.
“Antibiotics save live, we have to save antibiotics.”
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon